Senin, 18 Januari 2010

ARTI EKONOMI SAPI

Sejalan dengan perkembangan zaman, sapi memiliki beberapa arti ekonomis sebagai berikut.
A.Penghasil Susu
Beberapa sapi, seperti FH (frisien bolstein) merupakan sapi penghasil susu, yang lazim disebut sapi perah. Berbeda dengan ternak lain yang menghasilkan susu hanya untuk anak-anaknya, produksi sapi ini cukup tinggi. Rata-rata produksi susu hariannya mencapai 20 liter.
B.Tenaga Kerja
Di beberapa daerah di Indonesia yang belum terlalu bersentuhan dengan teknologi, penggunaan ternak sebagain tenaga kerja masih banyak dijumpai. Contohnya sapi digunakan untuk membajak sawah atau menarik pedati. Bahkan, di Madura, pada waktu-waktu tertentu diadakan lomba karapan sapi, yakni 2 ekor sapi menarik satu alat pembajak sawah (disebut kaleles) yang dinaiki seorang joki.
C.Penghasil Pupuk Kandang
Pupuk kandang merupakan hasil sampingan dari usaha pemeliharaan sapi. Secara umum, sapi dewasa mampu menghasilkan kotoran sebanyak 7,5 ton per tahun, yang identik dengan 5 ton pupuk siap pakai.
D.Penentu status Sosial
Di beberapa daerah, seperti di Madura dan Nusa Tenggara, jumlah sapi yang dimiliki seseorang menentukan status sosial dalam masyarakatnya. Situasi seperti ini bisa dimengerti mengingat harga seekor sapi cukup tinggi. Di Madura, harga sapi dittentukan bukan hanya oleh berat badannya, melainkan lebih pada kemampuaan sapi tersebut menjadi juara dalam karapan sapi. Pasangan sapi pemenang lomba bisa berharga puluhan bahkan ratusan juta rupiah.
E.Penghasil Bahan Baku Industri
Kulit dan tanduk sapi dari hasil pemotongan merupakan sumber bahan baku industri yang menghasilkan nilai tambah cukup tinggi. Dari kulit sapi bisa dihasilkan aneka model tas, sepatu, ikat pinggang, dan lain-lainnya.Tanduk yang hanya sampah, kini disulap menjadi aneka produk kerajinan, bahkan menjadi bahan baku pembuatan lem.
F.Ternak potong
Di atas segala nilai ekonomis seekor sapi, pada akhirnya sapi akan menjadi penghasil daging. Sapi-sapi yang dipekerjakan sebagai pembajak sawah atau ternak-ternak perah yang tidak produktif lagi biasanya akan menjadi ternak potong. Umumnya, mutu daging yang berasal dari sapi-sapi afkiran ini tidak terlalu baik. Meskipun demikian, ada beberapa jenis sapi yang memang khusus dipelihara untuk digemukkan karena karakteristik yang dimilikinya, seperti tingkat pertumbuhannya cepat dan kualitas dagingnya cukup baik. Sapi-sapi inilah yang umumnya dijadikan sebagai sapi bakalan, yang dipelihara secara intnsif selama beberapa bulan, sehingga diperoleh pertambahan berat badan yang ideal untuk dipotong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar