Senin, 18 Januari 2010

KRITERIA BAKALAN SAPI POTONG

A.Jenis Kelamin
Usaha penggemukan sapi potong biasanya membutuhkan sapi jantan untuk digemukkan selama 3 – 4 bulan. Alasannya, pada umumnya sapi jantan memiliki pertambahan berat badan harian yang lebih tinggi dari pada sapi betina. Di samping itu, ada peraturan yang melarang pemotongan ternak betina, terutama yang masih produktif. Meskipun demikian, tampaknya perlu pula dijajaki usaha penggemukan sapi betina yang sudah tidak produktif.
B.Umur
Sapi, seperti hewan lainnya, memiliki fase-fase dalam pertumbuhannya, yaitu fase pertumbuhan tulang, pertumbuhan jaringan otot (daging), dan pertumbuhan lemak. Secara umum, fase pertumbuhan tulang dimulai sejak lahir sampai berumur 2 tahun. Fase pertumbuhan jaringan otot juga mulai terjadi sejak lahir, tetapi mencapai puncaknya pada umur 2 – 2,5 tahun. Setelah itu, pertumbuhan jaringan otot masih berlangsung tetapi lajunya mulai menurun. Bersamaan dengan menurunnya fase pertumbuhan jaringan otot, di mulailah fase pertumbuhan lemak. Berdasarkan gambaran di atas, sapi bakalan yang akan digemukkan dipilih dari sapi-sapi yang masih berumur 2 – 2,5 tahun. Selain pertumbuhan ternak mencapai tingkat optimum, efisiensipenggunaan pakannya pun cukup tinggi. Menentukan umur sapi, paling akurat dilakukan dengan melihat catatan produksi sapi yang bersangkutan.
C.Penampilan Fisik
Secara umum, kriteria penampilan fisik sapi bakalan sebagai berikut.
1.Badan sehat, yang diindikasikan dengan sorot mata tajam, tidak kuyu, dan tidak terdapat kerusakan atau luka di bagian tubuhnya. Selain itu, kulitnya halus dan tidak bersisik.
2.Bentuk tubuh proporsional, dalam posisi berdiri bagian punggung lurus, dan tubuhnya tidak cacat.
3.Adakalanya, di pasar hewan kita menemui sapi-sapi yang terlihat masih muda, tetapi pertumbuhannya tidak normal dan berat badannya lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata sapi-sapi seusianya. Sebetulnya, sapi-sapi seperti inilah yang justru sangat cepat pertumbuhannya. Karena dengan perlakuan pemberian pakan yang baik, sapi bakalan ini akan mengejar ketinggalan pertumbuhannya, yang secara ilmiah disebut pertumbuhan kompensasi. Sapi bakalan seperti ini kemungkinan besar akan mengalami pertambahan berat badan harian yang lebih tinggi dibandingkan dengan sapi bakalan lainnya.
D.Menaksir Berat Badan Sapi
Penimbangan adalah cara terbaik dalam menentukan berat badan sapi bakalan. Namun, ini tidak praktis dilakukan dipasar hewan. Agar tidak terjadi kesalahan dalam penaksiran berat badan sapi, ada baiknya dipertimbangkan dahulu untuk bekerja sama dengan pedagang hewan yang sudah berpengalaman (blantik) dengan imbalan untuk setiap ekoryang dibeli. Hal ini didasarkan pada pengalaman bertahun-tahun si blantik, yang mampu menaksir berat badan sapi tanpa menimbangnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar